Wednesday, June 8, 2016

Budidaya Sukun yang Menggiurkan

Cara Budidaya Tanaman Sukun yang Baik – Tanaman sukun adalah tanaman hutan dengan tinggi mencapai 20 meter. Tanaman ini memiliki kayu yang lunak dengan kulit kayu yang berserat kasar.Seluruh bagian tanaman memiliki getah encer. Di bagian daun serta batang daunnya sangat lebar, menjari serta berbulu kasar. Batang dari tanaman sukun ini besar, bergetah banyak dan juga agak lunak. Cabangnya pun banyak dan untuk pertumbuhannya cenderung ke atas.
Karena buah sukun pada dasarnya memang tidak memiliki biji, maka dalam teknik pembudidayaan tanaman sukun ini hanya menggunakan penanaman vegetatif. Ada sejumlah cara bercocok tanam guna memperoleh bibit dari pohon tanaman sukun.
Dimana cara yang pertama yaitu menggunakan stek pucuk. Stek pucuk ini akan menanggulangi masalah bibit yang sudah terlalu lama berada dalam polibag. Selanjutnya dapat juga menggunakan okulasi. Jika menggunakan okulasi Anda akan mudah mendapatkan benih yang banyak hanya dalam waktu cukup singkat. Dapat juga Anda coba memakai tunas akar alami serta cangkok.
Pedoman budidaya tanaman sukun
Umumnya tanaman sukun diperbanyak menggunakan cara cangkok atau stek akar. Meskipun untuk tanaman dapat diperbanyak menggunakan cara sambung pucuk atau okulasi di batang bawah dari semai keluwih, namun cara yang satu ini tidak dianjurkan karena memiliki presentasi keberhasilan yang rendah serta relatif lama.
Akar samping dari pohon sukun ini ditarik ke atas, kemudian potong sepanjang 20 hingga 20 cm dan disemaikan sebagai bibit. Di akar yang terlihat pada permukaan tanah seringkali tumbuh tunas. Dari tunas inilah yang nantinya dapat dipotong beserta dengan akar induknya guna dijadikan untuk bibit.
Bibit sukun yang sudah mencapai tinggi sekitar 70 centimeter akan dapat ditanam di kebun. Ukuran lubang tanam untuk tanaman sukun ini adalah 40 x 40 x 30 centimeter. Setiap lubang tanam diberi 10 kilo gram pupuk kandang yang sudah matang. Ada baiknya jika bibit muda Anda lindungi dengan daun kelapa maupun daun lainnya guna mencegah sengatan matahari serta diberi cukup air ketika musim kemarau.
Pemeliharaan tanaman sukun
Pemangkasan cabang tanaman sukun jangan terlalu sering dilakukan. Akan tetapi jika pembentukan percabangan memang belum bagus, maka Anda dapat memangkas batang utamanya agar memiliki tunas lebih banyak.
Gunakan pupuk buatan NPK (15:15:15) yang diberikan tiga bulan sekali sebanyak 25 hingga 1000 gram per pohon setiap tahunnya disesuaikan dengan usia tanaman. Setelah tanaman sudah berbuah, maka pemupukan cukup 1 hingga 2 kali saja per tahun sebelum berbunga dan juga setelah panen raya.
Penyakit dan hama yang menyerang tanaman sukun
Hama yang umumnya menyerang tanaman sukun yaitu penggerek batang atau Xyleberus sp serta lalat buah (Dacus sp). Bagaimana cara mengatasi hama ini? Lubang gerekan yang ada di batang perlu disumbat rapat menggunakan aspal maupun batangnya disiram dengan larutan insektisida sistemik guna mengatasi serangan.
Hama penggerek pada dasarnya dapat mematikan pohon. Maka dari itu, jika ada serangan lebih baik cepat lakukan pemberantasan. Sedangkan untuk penyakit yang umumnya mengancam tanaman ini antara lain adalah mati pucuk (Fusarium sp), busu tangkai buah atau Rhizopus sp serta busuk buah lunak yang dikenal dengan Phytophthora palmivora.
Akan tetapi penyakit ini memang tergolong satu ancaman yang tidak begitu serius. Namun lebih baik jika terserang memang sebaiknya segera untuk dilakukan penanganan agar penyakit tersebut tidak meluas.

Pemilihan pembibitan

Dalam teknik budidaya sukun, karena buah sukun tidak memiliki biji, hanya terdapat cara penanaman vegetatif. Ada beberapa cara bercocok tanam untuk memperoleh bibit dari pohon sukun. Cara yang pertama adalah menggunakan stek pucuk. Stek pucuk dapat menanggulangi masalah bibit yang terlalu lama dalam polibag. Kemudian bisa juga menggunakan okulasi. Dengan menggunakan okulasi, anda akan memperoleh benih yang banyak dalam waktu relatif singkat. Atau anda juga bisa menggunakan tunas akar alami dan atau cangkok. Dari beberapa cara tersebut, cara yang paling mudah adalah menggunakan metode stek. Jika anda baru saja mengawali budidaya, anda bisa mencari bibit dari penjual bibit. Pastikan anda mencari bibit dari indukan yang berkualitas dan unggul agar hasil panen yang anda peroleh juga menghasilkan.
Ciri bibit yang baik
Untuk memudahkan anda memilih bibit dalam cara budidaya sukun, ada ciri-ciri umum dari bibit yang unggul. Yang pertama adalah sudah terdapat daun minimal 4 buah. Semakin banyak daun semakin bagus, namun jumlah ideal adalah minimal 6 atau lebih. Tanaman dengan 4 daun berarti sudah cukup umur untuk dipindah ke lahan. Kemudian warnanya yang aga gelap namun segar. Daun juga mengkilap untuk bibit yang bagus. Jika warnanya pucat, kekuningan, atau keputihan kemungkinan pertumbuhan terganggu. Batangnya kuat, dan lurus serta tumbuh dengan tegak. Pilih dari jenis sukun unggul seperti sukun kuning, sukun bone, atau sukun gundul.

Persiapan Tanam
Untuk cara tanam sukun sebaiknya di awal musim hujan. Karena membutuhkan banyak air, hindari tanaman sukun kekeringan. Kemudian cara menanam dilakukan di sore hari agar mengurangi penguapan. Kemudian siapkan lahan sebelum bibit ditanam dengan dibersihkan dari semak, batuan, dan rumput. Jarak tanam untuk sukun adalah 12 meter atau 15 meter persegi. Pasang patok atau bilah dari bambu agar lebih mudah.
Pembuatan Lubang Tanam
Untuk lubang penanaman, ukuran ideal adalah kubik 75 cm. Lubangnya harus besar karena pertumbuhannya cepat dan besar sehingga agar pertumbuhannya baik. Kemudian pastikan tanah galian dipisah antara tanah bagian atas dan bagian bawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang. Pastikan lubang sudah disiapkan 2 minggu sebelumnya agar terkena sinar matahari untuk mematikan bibit penyakit dan hama. Jika tanah memiliki pH tinggi dapat diturunkan dengan kapur.
Langkah-langkah Penanaman
Pertama bersihkan lahan lagi dari rumput, kotoran, dan batu serta tanaman liar. Pastikan lubang yang anda siapkan sudah memenuhi ukuran yaitu jarak tanam 12 sampai 15 meter persegi dan lubang dengan ukuran 75 cm kubik. Tanah bagian atas yang untuk menutupi lubang sudah dicampur dengan 1 blek pupuk kandang. Kemudian siapkan bibit. Buka penutup bibit. Masukkan bibit ke dalam lubang. Timbunlah dengan tanah bagian bawah dulu (tanah biasa) baru dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur dengan pupuk kandang. Saat penimbunan berikan pupuk NPK sebanyak 100 gram setiap lubang. Beri sedikit air agar tanah dapat dimampatkan sehingga posisi tanaman akan menjadi lebih kuat dan kokoh. Setelah selesai tanaman tinggal dirawat dengan disiram teratur. Selalu periksa kondisi tanaman, pastikan kondisinya sehat selalu terhindar dari hama dan lakukan perawatandan anda juga harus memelihara kondisinya dengan baik.

Sedikit tips, untuk penanaman awal sukun, anda masih bisa menanami tanaman di sela-sela tanaman sukun dengan tanaman palawija untuk memanfaatkan lahan sisa. Tanaman tersebut selain dapat menambah pemasukan untuk bisnis anda, juga dapat berfungsi sebagai tanaman penutup tanah. Akan tetapi jika sudah tumbuh besar tidak dapat lagi, karena sukun akan tumbuh besar menutupi tanaman dibawahnya.

2 comments:

  1. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan Gandasil-D untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    ReplyDelete
  2. Halo Bossku ^^
    Segera Daftarkan ID di ibu21,com
    Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
    Serta Tersedia Promo Menarik
    Bonus Turn Over Terbesar
    Bonus Refferal Seumur Hidup
    Minimal Deposit Hanya 25Rb
    BBM : csibuqq
    WA : +855 88 780 6060
    Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^

    ReplyDelete