Buah kelengkeng banyak sekali dijual di pasaran tradisional atau supermarket. Harganya cukup terjangkau dan dapat dibeli dalam bentuk paket-paket kecil yang dibungkus menggunakan plastik atau keranjang buah kecil. Agar tidak terus-terusan membeli langsung di pasar, maka sebaiknya Anda juga dapat mencoba membudidaya kelengkeng di halaman rumah, kebun, atau daerah-daerah strategis di lingkungan tempat tinggal Anda. Budidaya kelengkeng agar cepat berbuah lebat dapat dilakukan dengan cara cangkok batang. Hasil cangkok kelengkeng dapat dibeli secara langsung di kios-kios khusus penjualan tanaman perkebunan, atau jika memungkinkan Anda juga dapat mencangkok batang kelengkeng sendiri di kebun kelengkeng Anda. Prosedur atau langkah dalam mencangkok tanaman kelengkeng sama dengan cara mencangkok tanaman mangga, jambu air, jeruk bali, kedondong, dan tanaman lainnya. Sungguh sangat praktis sekali untuk membudidaya tanaman kelengkeng ini.
Kandungan vitamin C pada 5 butir buah kelengkeng kisaran 80-100 mg dan cukup baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin C harian tubuh. Vitamin C pada kelengkeng berguna sebagai antioksidan yang baik dalam rangka menangkal radikal bebas yang bersifat patogen di dalam tubuh. Bagi penderita kegemukan (obesitas), konsumsi buah kelengkeng ini terbukti mampu membantu menurunkan berat badan secara berkala.
Sentra dan persebaran pertanian kelengkeng sudah banyak tersebar di penjuru Indonesia, Asia, dan beberapa negara di Afrika, Eropa, serta Amerika. Teknik dasar dalam budidaya tanaman kelengkeng bagi sebagian petani berbeda-beda, ada yang menggunakan wadah pot besar sebagai media tumbuh tanam kelengkeng, ada pula yang memakai bak penanaman pot tanaman hias sehingga akan nampak seperti dibonsai, atau ditanam langsung di lahan terbuka seperti area perkebunan, ladang, maupun di halaman/pelarangan rumah.
Budidaya kelengkeng di halaman rumah dan daerah perkebunan merupakan pilihan terbaik, karena pembudidayaan kelengkeng tidaklah terlalu banyak menggunakan peralatan yang mahal, serta teknik pembudidayaannya praktis, efisien, murah dan dapat menjangkau semua kalangan masyarakat, baik yang tinggal di perkotaan atau di pedesaan. Budidaya buah kelengkeng agar cepat berbuah lebat apabila ditekuni secara baik maka akan menghasilkan buah yang lebat dan kecepatan pembuahan meningkat apabila pola penanaman serta perawatan tanaman dilakukan secara baik dan benar.
Tanaman kelengkeng telah banyak dikembangbiakan baik secara generatif (biji) atau melalui cara vegetatif yaitu melalui usaha pencangkokan pada bagian organ batang tanaman, teknik menempel, stek batang, okulasi kelengkeng, atau teknik menyambung. Teknik yang digunakan ini tentu mempunyai sisi kelebihan masing-masing. Anda sendiri dapat menentukan kira-kira cara mana yang lebih efektif dan membuat hobi menanam Anda tidak jenuh supaya pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan budidaya tanaman semakin unik.
Banyak juga para petani dan pekebun lebih memilih menanam kelengkeng dengan cara cangkok batang dengan alasan tanaman akan lebih cepat berbuah lebat dan menguntungkan. Selain itu, proses penanaman kelengkeng dengan cara cangkok batang akan sangat bagus apabila langsung diterapkan di area kebun atau halaman rumah.
Karakteristik Umum Tanaman Kelengkeng
Tanaman kelengkeng merupakan tanaman pohon berkayu, batang tanaman tumbuh ke arah atas dan kadang-kadang pada batangnya turun dan merunduk menempel pada lantai tanah. Akarnya tunjang ke arah dalam tanah, perawakan daun berwarna hijau tua, daun berbentuk bulat lonjong memanjang atau bulat telur dengan bagian ujungnya lancip, pertulangan daunnya tidak sejajar, bunga berada dalam 1 tangkai dengan buahnya bertandan. Buah kelengkeng apabila masih muda berwarna cokelat serta jika sudah tua dan siap panen maka buahnya berwarna cokelat tua. Buah kelengkeng berbentuk bulat penuh dan daging buahnya terasa manis sekali.
Syarat Tumbuh Tanaman Kelengkeng
Tanaman kelengkeng tumbuh secara baik pada wilayah dataran rendah atau dataran tinggi dengan ketinggian lahan yang dianjurkan yakni 400 - 1.200 mdpl. Tanaman kelengkeng ini sangat cocok sekali apabila ditanam pada tanah jenis grumosol, laktosol, andosol dan tanah lempung berpasir. Suhu lingkungan 27 - 32 derajat celcius. Kelembaban udara yang baik dengan rentang 50-70%, dengan curah hujan 1.100 - 1.500 mm/tahun. Cahaya matahari langsung di lahan terbuka penting diberikan pada tanaman ini agar mengakibatkan pertumbuhan tanaman semakin cepat,juga merangsang dalam proses pembentukan bunga, dan menghasilkan buah yang cukup lebat. Selain itu, komponen cahaya matahari sangat baik dalam menunjang pertumbuhan tunas akar dan batang. pH tanah yang ideal bagi tanaman kelengkeng yakni 5,0 - 6,6.
Tanaman kelengkeng banyak ditanam oleh masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk di wilayah tropis seperti halnya Indonesia. Sentra dan wilayah pembudidayaan tanaman kelengkeng dilakukan di berbagai daerah misalnya daerah Puncak, Bogor Jawa Barat. Di provinsi Lampung budidaya kelengkeng hasil cangkok batang ternyata ditanam pada lahan terbuka dan dilakukan di daerah Liwa (Lampung Barat), Gisting (Tanggamus), Kalianda (Lampung Selatan). Daerah lain seperti Palembang, Bengkulu, Riau, Sumatera Utara, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua merupakan beberapa wilayah yang seringkali membudidaya kelengkeng dalam jumlah yang banyak.
Cara Budidaya Kelengkeng dengan Cangkok Batang
Membudidayakan tanaman kelengkeng dengan cara cangkok batang adalah cara terbaik supaya mendapatkan buah kelengkeng cepat berbuah lebat dan menguntungkan bagi petani. Bukan tanpa alasan para petani memilih cara ini, sebab dengan cara cangkok batang, maka akan dijamin tanaman kelengkeng akan cepat berbuah, memiliki buah yang sangat banyak dan mampu dipanen secara terus-menerus sepanjang musim. Agar produksi panen buah kelengkeng melimpah ruah, langkah penanaman dan perawatan tanaman menjadi kunci utama untuk meraih keberhasilan dalam menanam kelengkeng di kebun maupun di halaman dan pekarangan rumah. Ada beberapa kiat dalam budidaya kelengkeng dengan cara cangkok agar berbuah lebat dan menguntungkan, diantaranya yaitu: (1). Pemilihan bibit cangkok batang kelengkeng unggulan, (2). Pengolahan lahan tanam kelengkeng yang benar, (3). Cara Penanaman batang cangkok kelengkeng secara terencana, (4). Perawatan dasar tanaman kelengkeng, (5). Kegiatan panen serta pemasaran hasil panen di pasaran.
1. Pemilihan Bibit Cangkok Batang Kelengkeng Unggulan
Bibit cangkok batang tanaman kelengkeng unggul dapat diperoleh melalui proses mencangkok di kebun kelengkeng sendiri atau jika tidak memungkinkan dapat langsung membeli bibit cangkokan kepada penjual bibit di kios khusus tanaman, atau melalui agen petani kelengkeng profesional yang telah terbukti sukses di daerahnya. Bibit cangkokan kelengkeng diambil dari batang indukan produktif dan berdasarkan riwayat hidupnya telah menghasilkan buah sangat banyak di sepanjang musimnya. Pastikan juga bahwa batang tanaman kelengkeng yang dicangkok harus berasal dari tanaman induk setidaknya berumur 1 - 1,5 tahun. Bibit cangkok tanaman kelengkeng sebaiknya tidak mengalami cacat fisik pada bagian organ tanamannya, mengalami luka memar, atau adanya aktivitas mikroorganisme yang tampak . Daun pada tanaman kelengkeng hasil cangkokan harus banyak (minimal terdiri dari 20 - 50 lebih daun dengan berwarna hijau tua/muda), batang harus kuat dan tidak muncul ciri penyakit yang menyerang pada organ tanaman yang dicangkok tersebut. Apabila syarat tersebut telah terpenuhi mari ikuti prosedur berikutnya.
2. Pengolahan Lahan dan Cara Menanam Kelengkeng Hasil Cangkok Batang
Pengolahan lahan tanam kelengkeng meliputi pencangkulan secara manual pada areal lahan baik di perkebunan atau pekarangan rumah. Langkah pertama adalah membuat lubang tanam berbentuk persegi (bujur sangkar) pada salah satu lahan yang dipilih dengan ukuran panjang x lebar x tinggi berturut-turut yakni 100 x 100 x 40 cm, dengan jarak tanam 2-3 meter (disesuaikan dengan kebutuhan lahan yang ada). Selanjutnya bagian dalam lubang tanam yang telah digali tanahnya ditambahkan pupuk kandang dari kotoran hewan ternak sebanyak 2 kg untuk masing-masing lubang tanam, lalu bibit cangkokan dilepas dari wadah/pot polybag, segera tanamlah langsung hasil cangkokan kelengkeng tersebut pada lubang tanam yang telah disediakan.
Setelah bibit cangkok kelengkeng ditanam, kemudian padatkan tanah di sekitar bibit, lalu siram tanaman kelengkeng dengan air bersih tiap pagi dan sore hari. Jangan lupa beri tanaman cangkokan tersebut penyangga dari tanaman hidup seperti pohon asam atau trembesi (apabila tidak ada dapat menggunakan tiang penyangga dari bambu yang dipotong-potong) dan ditegakkan di sekitar tanaman, selanjutnya batang tanaman cangkokan diikat pada tiang penyangga supaya tanaman tidak mudah roboh. Pastikan pula penanaman dilakukan di area yang memiliki ketercukupan cahaya matahari sepanjang hari supaya proses fotosintesis tanaman kelengkeng berjalan optimal serta mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman ke arah yang jauh lebih baik.
3. Perawatan Dasar Tanaman Kelengkeng Hasil Cangkok Batang
Perawatan tanaman kelengkeng meliputi beberapa kiat agar apa yang diharapkan petani terkait dari hasil panen terwujud. Perawatan tanaman kelengkeng meliputi beberapa tahap diantaranya sebagai berikut:
- Penyiangan tanaman kelengkeng, bertujuan untuk memastikan bahwa tanaman kelengkeng terbebas dari adanya aktivitas pertumbuhan rumput liar yang terlalu banyak (gulma parasit). Apabila ada gulma di area sekitar tanaman kelengkeng, maka sebaiknya segera dikoret atau dicabut sampai pada akarnya supaya tidak tumbuh lagi. Jika gulma yang tumbuh di sekitar tanaman sangat banyak tentu akan terjadi perebutan nutrisi (unsur hara) di dalam tanah, akibatnya pertumbuhan kelengkeng hasil cangkokan semakin terhambat, dan ujung-ujungnya perlahan organ tanaman misalnya batang akan kurus, daun akan mengalami nekrosis (ditandai dengan daun berwarna kuning pucat, daun mudah rontok, kemudian lama-kelamaan akan mati);
- Penggemburan lahan tanam/pembubunan, yakni dengan cara mencangkul perlahan dan tidak terlalu dalam di areal tanah penanaman supaya tanah yang sudah padat kembali gembur agar ketika terjadi hujan atau waktu disiram, air akan mudah meresap ke dalam akar tanaman, sehingga mempengaruhi proses pembentukan bunga, daun, batang, serta buah kelengkeng; Pembubunan lahan tanam dilakukan pada usia 2,5 - 4 bulan, terhitung sejak usia tanam awal;
- Pemangkasan/perempelan: Perampelan bertujuan untuk membentuk kanopi serta meningkatkan produktivitas buah kelengkeng agar cepat berbuah lebat dan menguntungkan. Perampelan dilakukan saat usia tanaman menginjak umur sekitar 3-4 bulan dengan cara mengambil 4-6 tunas saja, selebihnya dapat dipangkas. 4-6 tunas yang sudah dipilih kemudian dipelihara sampai umur tanaman mencapai usia 1 tahun. Apabila usia 1 tahun terdapat tunas-tunas baru di area ketiak batangnya, maka dapat dipotong dengan meninggalkan 3-4 tunas saja. Pemangkasan selanjutnya dilakukan tiap 1 tahun sekali dan caranya sama seperti pemangkasan kedua;
- Peningkatan kualitas dan kuantitas buah kelengkeng: dapat ditempuh dengan pemberian hormon Giberelin untuk merangsang proses pembungaan dan pembentukan buah yang komplit. Penggunaan hormon giberelin dengan dosis cukup justru akan membantu peningkatan produksi buah menjadi 2 kali lebih banyak daripada tanpa penambahan hormon tersebut. Penggunaan hormon Giberelin harus mengikuti dosis yang tepat dan disesuaikan dengan umur tanaman kelengkeng, yakni idealnya diberikan penyemprotan hormon giberelin pada saat tanaman sudah menandakan ciri-ciri terjadinya pembungaan pada tiap tanaman;
- Pemupukan tanaman kelengkeng: pohon kelengkeng yang telah dewasa akan menunjukkan ciri pertumbuhan primernya seperti daun menjadi banyak, adanya proses pembungaan dan munculnya buah bertandan-tandan, batang nampak kokoh dan terkadang merunduk ke lantai tanah. Pemupukan penting dilakukan tiap 2 bulan sekali selama 1 tahun pertama dan tahun-tahun berikutnya supaya tanaman tetap terpelihara secara baik, dan pada akhirnya proses pembuahan kelengkeng hasil cangkok batang semakin dinikmati dalam jangka waktu cukup lama. Pemupukan dilakukan dengan menambahkan pupuk organik (pupuk kandang/kompos) ke bagian tanaman dengan cara disebarkan di area pusat tumbuh tanaman (1 tanaman = 2,5 kg pupuk kandang). Sementara itu, lakukan juga pemupukan anorganik susulan secara berseling dengan pupuk kandang tiap 2 bulan sekali, yakni dengan menggunakan pupuk Urea, KCl, TSP. Cara pemberian pupuk anorganik yaitu dengan terlebih dahulu membuat lubang larikan secara melingkar di area pusat tanaman, lalu masukan pupuk anorganik di dalam lubang larikan, kemudian larikan ditutup dengan tanah hasil galian larikan. Utamakan keselamatan tanaman saat pemberian pupuk anorganik yakni jangan terlalu dekat dengan akar tanaman (minimal jarak 30-35 cm) agar akar tanaman tidak mudah rusak/mati. Pemberian kedua jenis pupuk ini jika dilaksanakan secara teratur dan terjadwal akan semakin memperbagus produktivitas hasil pertanian, termasuk membuat tanaman kelengkeng cepat berbuah lebat dan menguntungkan bagi petani.
4. Kegiatan Panen dan Pemasaran Buah Kelengkeng
Sebaiknya kegiatan panen buah kelengkeng
dilakukan secara berjenjang (bertahap sesuai dengan tingkat kematangan
buahnya), sebab dalam satu pohon buah tidak masak secara bersamaan.
Pemanenan buah kelengkeng yang telah matang dilakukan secara bertahap
dan disesuaikan dengan kebutuhan. Pada pemanenan awal, biasanya buah
hasil cangkokan kelengkeng tidak terlalu banyak, kisaran 20-50 buah
pertanaman, namun menginjak panen pada musim berikutnya akan terus
bertambah bahkan menjadi dua kali lipatnya, dan seterusnya. Panen awal
buah kelengkeng umumnya terjadi pada saat tanaman berumur 1 tahun dengan
buah yang lumayan banyak.
Cara pemanenan buah kelengkeng yakni dengan memetik buah kelengkeng
yang sudah tua atau buah yang sudah matang di pohonnya langsung, lalu
buah dimasukan ke dalam keranjang buah yang terbuat dari anyaman bilah
bambu. Buah yang telah terkumpul dibersihkan menggunakan air bersih,
lalu dikeringkan. Setelah itu, buah disortir (dipilih-pilih) berdasarkan
kriteria buah yang baik dan buruk. Hanya buah yang baik dan berukuran
ideal yang akan diperjualbelikan, sementara itu untuk buah yang buruk,
rusak dari tandan buahnya dan tidak sesuai dengan kriteria penjualan
dapat dimanfaatkan sendiri untuk dikonsumsi sendiri.
Di supermarket, buah kelengkeng banyak diperjualbelikan dengan harga yang variatif yakni dengan harga kiloan atau perpaket buah. Harga kelengkeng perkilogramnya bervariasi untuk setiap wilayah di negara Indonesia. Misalnya, di Provinsi Lampung, terutama di Kota Bandar Lampung, harga buah kelengkeng kualitas unggul besar perkilogramnya dijatuhkan kisaran harga Rp. 20.000,00,- hingga Rp.30.000,00,-. Tentu apabila budidaya tanaman kelengkeng ini dilakukan secara ulet maka tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan produksi panen kelengkeng yang potensial serta memperoleh hasil panen memadai dan menguntungkan bagi petani.
Di supermarket, buah kelengkeng banyak diperjualbelikan dengan harga yang variatif yakni dengan harga kiloan atau perpaket buah. Harga kelengkeng perkilogramnya bervariasi untuk setiap wilayah di negara Indonesia. Misalnya, di Provinsi Lampung, terutama di Kota Bandar Lampung, harga buah kelengkeng kualitas unggul besar perkilogramnya dijatuhkan kisaran harga Rp. 20.000,00,- hingga Rp.30.000,00,-. Tentu apabila budidaya tanaman kelengkeng ini dilakukan secara ulet maka tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan produksi panen kelengkeng yang potensial serta memperoleh hasil panen memadai dan menguntungkan bagi petani.
No comments:
Post a Comment